UJIAN NASIONAL SARAT MASALAH
BUKTI CARUT MARUTNYA PENDIDIKAN
(IGN.
Mataram)
Tiket untuk menuju masyarakat jujur dan demokratis sudah didepan
pintu. Pemerintah dalam setiap tahunnya mengukur tingkat keberhasilan
pendidikan melalui ujian. Ujian nasional
kali ini sangat berbeda dari tahun-tahun
sebelumnya yaitu dengan pemberlakuan 20 paket soal dengan penuh persiapan
matang. Ujian yang rencananya dilaksanakan mulai 15–18 April 2013 di tingkat
SMA/K gagal dilaksanakan di 11 provinsi di Indonesia. Kegagalan tersebut akan
dilaksanakan mulai tanggal 18, 19, 22,
23 April 2013 untuk SMA/K. Diundurnya pelaksanaan ujian nasional berdampak
secara psikologis terhadap mental siswa. Apapun alasannya, yang pasti ujian
kali ini sarat masalah dan telah membuat masyarakat kecewa terhadap pemegang
kebijakan baik secara teknis dan non teknis untuk mencetak anak bangsa yang
tegas dan konsisten. Disamping diundurnya pelaksanaan ujian, juga bagi sekolah
yang telah melaksanakannya banyak soal yang kosong, mata pelajaran yang tertukar,
lembar jawaban yang rusak, dan banyak lagi yang perlu diantisifasi. .....................
Setiap pelaksanaan ujian nasional selalu muncul opini negatif
dari berbagai ketimpangan dan ketidakjujuran
terhadap dokumen negara yang sangat rahasia tersebut (soal UN). Sebagai dokumen
negara yang sangat rahasia seyogyanya semua berpegang pada komitmen, kejujuran,
dan tidak egois ingin mempertahankan popularitas diri dengan nilai ujian
tertinggi. Ketidakjujuran muncul sebagai akibat dari tanggung jawab sebagai
pelaksana kebijakan. Bentuk tanggung jawab yang demikian akan merusak tatanan
anak bangsa yang sulit berkembang, pudarnya demokratisasi dan mempunyai sifat
menunggu. Pemberlakuan berbagai paket soal telah dilaksanakan namun hasilnya masih
tetap diragukan dan sarat masalah, sehingga pemerintah berinovasi dalam memberlakukan
20 paket soal dengan sistem dan format yang benar-benar mengukur kompetensi
siswa. ..............
Dampak yang terjadi dengan sistem ujian kali ini yaitu
menjadikan sekolah, masyarakat dan pemerintah daerah harap-harap cemas akan
keberhasilannya menghantarkan anak didik menuju pendidikan yang lebih tinggi. .................
Untuk menuju pendidikan berkualitas, seyogyanya tidak
harus gonta-ganti paket soal, yang perlu dibenahi adalah sistem pelaksanaannya.
Apapun yang menjadi kebijakan pemerintah dalam upaya untuk mengukur tingkat
keberhasilan pendidikan adalah hal yang patut dilaksanakan sepanjang
benar-benar mengukur apa yang harus diukur, dan tidak dijadikan sebagai tameng
atas kebijakan menuju popularitas.
Jika dilihat dari kaca mata global, pemerintah masih setengah hati dan belum siap
menjadikan pendidikan berkualitas. Hal tersebut terbukti dari pelaksanaan ujian
kali ini sarat masalah dan diundurnya pelaksanaan ujian di sebelas provinsi di
Indonesia. Hal ini semestinya tidak terjadi, namun realitanya demikian dan
dampaknya adalah menipisnya tingkat kepercayaan masyarakat di dunia
pendidikan. ..................
Menyoal masalah kualitas, didalamnya tidak terlepas dari
kisaran tanggung jawab pemerintah terhadap peningkatan kualitas Sumber Daya
Manusia (SDM), termasuk juga peranan masyarakat sebagai pelaku utama
pendidikan. .....................
Berbicara masalah pendidikan masa depan, tidak terlepas
dari sebuah
inovasi ide, gagasan, yang disadari dan diterima
sebagai suatu hal yang baru oleh seseorang atau kelompok orang untuk
diadopsi. ............. Untuk itu hendaknya menjadikan ujian dengan
pemberlakuan 20 paket soal sebagai momentum untuk mencari bibit unggul yang
berkualitas disegala jaman. Kedepan diharapkan tidak ada masalah separah
pelaksanaan ujian kali ini, semuanya itu sebagai potret dan bercermin dari
kegagalan untuk menuai keberhasilan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar