PEMBERLAKUAN
20 PAKET SOAL,
INOVASI MENUJU KUALITAS ATAU POPULARITAS?
(Oleh
: IGN. Mataram)
Tiket untuk menuju masyarakat cerdas sudah didepan pintu
artinya pemberlakuan 20 paket soal tidak bisa dihindarkan tetap dilaksanakan
menuju sebuah perubahan dalam peningkatan kualitas pendidikan. Menyikapi hal
tersebut perlu sebuah terobosan dan inovasi baru menuju masyarakat dalam pendidikan
yang unggul. Unggul yang dimaksud adalah maju dalam prestasi yang benar-benar
terukur dan bukan unggul cepat mendapatkan prestasi dengan cara-cara yang
melanggar sistem pendidikan. Jika hal tersebut terjadi, keunggulan yang dicapai
dengan cara-cara cepat saji akan berdampak pada kualitas output pendidikan itu
sendiri. Hal ini sebagai potret bagi pemerintah akan belum percayanya 100% terhadap
pelaksana pendidikan itu sendiri. Hal itu dapat dilihat dari setiap pelaksanaan
ujian nasional selalu muncul opini negatif terhadap berbagai ketimpangan, ketidakjujuran dan
kebocoran disana-sini, namun belum ada tindak lanjut yang jelas terhadap pelaku
kecurangan tersebut. ....................
Pemberlakuan 2 dan
5 paket soal masih dinilai sarat masalah sehingga pemerintah dengan berbagai
kebijakannya membuat sebuah inovasi menuju kualitas dalam hal pemberlakuan 20
paket soal. Jika dianggap pemberlakuan 2 atau 5 paket soal dianggap gagal dalam
visi dan misi pendidikan semestinya dicobakan beberapa kali kemudian dicarikan prosentase
tingkat keberhasilan atau kegagalannya. ................ Bagi pelaku pendidikan
memandang sebagai suatu yang wajar menuju perbaikan, tetapi bagi pelaksana itu
sendiri seperti kebakaran jenggot yang harus dengan lebih gencar mencari solusi
dan strategi mempersiapkan diri sejak
dini dengan berbagai persiapan berupa
pelaksanaan uji coba 20 paket soal baik ditingkat provinsi, tingkat kabupaten dan juga di tingkat sekolah.
Pemberlakuan 20 paket soal dalam ujian nasional mendatang
sebagai petanda bahwa sistem kebijakan kurikulum yang telah berlaku sudah
terdegradasi dan wajar pemerintah mengeluarkan kebijakan baru dengan mengeliminasi
kurikulum 2006 (KTSP) menuju kurikulum 2013 atau mungkin bisa disebut sebagai Kurikulum
Masa Depan (KMD) yang lebih inovatif. .........
Jika dilihat dari kaca mata global, pemerintah masih belum siap dan belum percaya
akan kualitas pendidikan terhadap kebijakan yang dibuatnya. Seharusnya
dirancang dengan berbagai inovasi yang jelas dan tujuannya tiada bukan untuk
memenuhi amanat yang tertuang dalam Sisdiknas nomor 20 tahun 2003 pada bab II
pasal 3 mengatakan bahwa ..............
Menyoal masalah kualitas, didalamnya tidak terlepas dari
kisaran tanggung jawab pemerintah terhadap peningkatan kualitas Sumber Daya
Manusia (SDM). Termasuk juga peranan masyarakat sebagai pelaku utama
pendidikan. Kesadaran masyarakat bahwa pendidikan bukan sekadar formalitas semata,
namun mengerti dan memahami dengan benar bagaimana berinvestasi pada
pendidikan. Peranan pemerintah melalui kebijakan-kebijakan pendidikan tidak
akan maksimal tanpa partisipasi masyarakat didalamnya. .............
Namun semuanya itu harus berpulang pada bagaimana
mengkolaborasi diantara kepentingan dan kebutuhan setiap individu menuju paradigma
pendidikan masa depan. Menyimak pendidikan masa depan, kita tidak dapat terlepas dari sejarah masa
lampau dan realita yang terjadi sekarang. ...............
Berbicara masalah inovasi, tidak terlepas dari sebuah
ide, gagasan, yang disadari dan diterima sebagai suatu hal yang baru oleh
seseorang atau kelompok orang untuk diadopsi. Oleh sebab itu,
inovasi dalam pemberlakuan 20 paket soal pada dasarnya merupakan sebuah pemikiran
cemerlang yang bercirikan hal baru dari suatu hasil olah-pikir dan
olah-teknologi menuju kualitas dan tidak semata mengejar popularitas dari
sebuah kebijakan. ........
Pemberlakuan kurikulum 2013 yang inovatif cermin sebuah
inovasi menuju masyarakat cerdas dan berkualitas. Hal ini terbukti dari
beberapa isi kurikulum sebelumnya telah digeser, diganti dan bahkan
dikorelasikan dengan mata pelajaran yang relevan termasuk juga sistem
penilaiannya. .............
Tidak ada komentar:
Posting Komentar